Friday 25 May 2012

Pintar Pilih Teman Gaul


Berteman memang asyik. Bisa curhat, bisa mengenal karakter, bisa dapet pengalaman dan wawasan, juga bisa tukar pikiran. Namun jangan salah lho, nggak semua orang bisa kita jadikan teman. Apalagi teman baik. Kenapa? Karena nggak semua orang bisa ngajak kepada kebaikan. Jadi, kudu selektif dan juga hati-hati memilih teman. Jangan korbankan dirimu demi sebuah pertemanan, jika akhirnya kamu kudu membayar mahal dengan hancurnya masa depan kamu. Kagak pake dah!


Sebetulnya banyak yang bisa kita jadikan teman. Karena manusia di dunia ini juga begitu bejibunnya. Persoalannya cuma satu; sulit. Yup, mencari teman yang baik itu relatif lebih sulit. Tapi, bukan berarti kita nggak bisa mendapatkan. Insya Allah bisa kok, asal kita mau berusaha untuk mencarinya.
Ibu saya sering wanti-wanti kepada saya waktu kecil dulu, bahwa kalo bermain jangan nakal, jangan suka masuk rumah orang tanpa ijin, dan yang terpenting, jangan bergaul dekat dengan teman yang nakal, teman yang perangainya buruk. Sampe sekarangpun, saya masih ingat kata-kata itu. Melekat erat di benak saya. 
Sobat muda muslim, gimana pun juga, berteman dengan orang yang baik dan juga berilmu bisa memberikan kenikmatan, kebahagiaan dan juga keuntungan buat kita. Saya pernah mengalaminya kok.
Jadi teman dekat sebaiknya yang…


Pertama, pilih teman yang baik perangai dan perilakunya  untuk dijadikan sebagai teman dekat atau sahabat. Ini bukan persoalan membedakan diri. Tapi ini untuk kebaikan kamu juga. Pilihlah teman yang baik perangainya; tidak arogan, tidak cepat marah, dan tidak suka melecehkan. Pilih juga teman yang nggak suka hura-hura dan suka nongkrong nggak karuan dan carilah teman yang tidak dekat dengan miras dan narkoba. Sebabnya pasti, kalo ada teman main yang akrab dengan Singa Jengke dan Topi Nyengled (hehehe.. ini istilah para preman untuk menyebut merek minuman keras), bukan tak mungkin kita kebawa nenggak miras juga. So, ati-ati ye!




Kedua, yang punya prinsip kuat. Kenapa harus yang kuat memegang prinsip hidup? Karena biasanya merekalah orang-orang yang nggak mudah dikalahkan dan nggak mudah menyerah. Ia akan bersikukuh dengan kebenaran yang diyakininya dan kita bisa belajar darinya. Bukan tak mungkin pula kalo akhirnya kita juga bisa menyebarkan kepada teman yang lain yang menjadi teman dekat kita nantinya.
Tapi tentu saja, prinsip kuat yang dipegangnya adalah dalam hal kebenaran Islam, bukan kemaksiatan. Sebaliknya, kamu juga kudu punya prinsip kuat supaya nggak salah gaul, sekaligus jadi inceran teman lain untuk menjadikanmu sebagai teman dekatnya. Adil kan? 


Ketiga, pilih yang menghargai dirinya sendiri. Yang ini kudu dicari. Sebab, orang yang pandai menghargai dirinya sendiri biasanya pandai juga menghargai orang lain, termasuk kamu, yang akan menjadi teman dekatnya nanti. Untuk ngecek, silakan lihat bagaimana dia berpakaian, bagaimana cara dia berbicara dengan orang lain, dan bagaimana menghormati orangtuanya.
Sebabnya kenapa? Karena orang yang menghargai dirinya, akan senantiasa menjaga imej diri. Berpakaian pun ia pandai memilih busana apa yang bisa menjaga dirinya. Sebagai muslim, maka ia akan menyesuaikan selera busananya tunduk pada aturan syariat Islam. Juga, kalo teman kamu ini tutur katanya sopan, santun, dan menghargai orang lain, maka insya Allah ia sudah menjaga imej dirinya di hadapan orang lain dan ia akan berusaha menghargai orang lain yang berhubungan dengannya.


Intinya sih, orang yang bisa menghargai dirinya sendiri insya Allah adalah pilihan tepat untuk dijadikan teman dekat. Nah, biar adil sih, kamu juga musti menjadi pribadi yang bakal dicari orang lain untuk dijadikan teman dekatnya. Setuju kan?
Keempat, pastikan ia seseorang yang bisa dipercaya. Tentunya ini dambaan banyak orang termasuk kamu ya? Karena bisa menjaga rahasia hidup kita. Cara menilainya, kamu bisa cek atau ngetes dengan cara “ngomongin” kejelekan orang lain. Kalo dia nggak suka ngegosip, insya Allah rasanya pas deh kalo jadi temanmu. Insya Allah bisa dipercaya.
Sebaliknya, kamu juga harus memposisikan diri agar menjadi inceran orang lain untuk menjadikan kamu teman dekat yang bisa dipercaya. Jadi, kalo sama-sama berkualitas kan hubungan pertemanannya jadi lebih oke. Klop, karena sama-sama ngerti dan ngertiin. 
Kelima, cari yang penuh semangat juang. Wah, ini bisa menjadi teman dekat di saat kita lagi bete. Ia bisa menjelma jadi penyemangat ulung untuk membangkitkan gairah kita. Lihat deh dari aktivitasnya yang nggak kenal lelah. Kalo di depan teman-teman ia tak pernah mengeluh, insya Allah ia adalah seseorang yang penuh semangat juang. Go! Go! Cari sampe dapet! Oya, jangan lupa bahwa diri kita juga harus memiliki potensi dan semangat yang sama agar jadi idaman teman lain untuk menjadikan kita teman dekat mereka. 
Oke deh, itulah pentingnya mencari teman dalam hidup ini. Lagian, kita hidup di dunia ini sementara. Apa yang bisa kita bawa kepada Allah Swt di hari penghisaban selain amal baik kita. Jadi, mulailah memupuk amal baik, salah satunya bisa dicoba mencari partner hidup yang bisa mengajak kita lebih baik dalam hidup ini. Dialah teman kita, sahabat kita. 




No comments:

Post a Comment